Sabtu, 19 Februari 2011

A. Pendahuluan
C++ adalah bahasa pemrograman komputer C++ dikembangkan di Bell Labs (Bjarne Stroustrup) pada awal tahun 1970-an, Bahasa itu diturunkan dari bahasa sebelumnya, yaitu BCL, Pada awalnya, bahasa tersebut dirancang sebagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem Unix, Pada perkembangannya, versi ANSI (American National Standart Institute) Bahasa pemrograman C menjadi versi dominan, Meskipun versi tersebut sekarang jarang dipakai dalam pengembangan sistem dan jaringan maupun untuk sistem embedded, Bjarne Stroustrup pada Bell labs pertama kali mengembangkan C++ pada awal 1980-an, Untuk mendukung fitur-fitur pada C++, dibangun efisiensi dan sistem support untuk pemrograman tingkat rendah (low level coding). Pada C++ ditambahkan konsep-konsep baru seperti class dengan sifat-sifatnya seperti inheritance dan overloading.[rujukan?] Salah satu perbedaan yang paling mendasar dengan bahasa C adalah dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming).
Perbedaan Antara Bahasa pemrograman C dan C++ meskipun bahasa-bahasa tersebut menggunakan sintaks yang sama tetapi mereka memiliki perbedaan, C merupakan bahasa pemrograman prosedural, dimana penyelesaian suatu masalah dilakukan dengan membagi-bagi masalah tersebut kedalam su-submasalah yang lebih kecil, Selain itu, C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat Pemrograman berorientasi objek, Untuk menyelesaikan masalah, C++ melakukan langkah pertama dengan menjelaskan class-class yang merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object, anggota-anggotanya dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat kemudian masalah dipecahkan dengan Class.

Contoh Program C++
Contoh program sederhana C++ untuk hello world dengan menggunakan Pustaka Dasar C++ dapat dilihat di bawah ini:[rujukan?]
# include <iostream.h>
void main()
{
 Cout << "hello world\n";
}

Keterangan :
1. Baris pertama :
#include <iostream.h>
Sebagai bagian dari proses kompilator, Kompilator dari c++ menjalankan program yang dinamakan preprosesor.[rujukan?] Preprosesor memiliki kemampuan menambahkan dan menghapus kode dari sumber, Pada bagian #include memberitahuakan preprosesor untuk menyertakan kode dari iostream, Berkas iostream berisi deklarasi untuk berbagai fungsi yang dibutuhkan oleh perangkat lunak, atau class-class yang dibutuhkan.

2. Baris kedua :
void main ()
Pernyataan ini mendeklarasikan fungsi utama, bahwa suatu program C++ dapat berisi banyak fungsi, yang harus selalu memiliki sebuah fungsi utama (main function), Fungsi adalah modul yang berisi kode-kode untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Kata Void menandakan fungsi main tidak bertipe.

3. Baris ketiga :
{
Kurung kurawal buka menandakan awal program.

4. Baris keempat :
cout Cout << "Hello world\n";
Cout adalah sebuah object dari Pustaka perangkat lunak standart C++ yang digunakan untuk mencetak string ke piranti output standart, yang biasanya adalah layar komputer, Compiler menghubungkan kode dari pustaka perangkat lunak standar itu dengan kode yang telah ditulis untuk mendapatkan hasil executable, Tanda “\n” adalah format modifier yang digunakan untuk bergabti baris setelah menampilkan string, jika ada cout lain pada program tersebut, maka string yang menyertainya akan dituliskan pada baris bawahnya.

5. Baris kelima:
}
Kurung kurawal tutup menandakan akhir program.
Kata yang dipesan
Kelompok pertama

B. STATEMENT IF
1) Struktur kondisi “If....”
Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam kotak if akan di eksekusi dan di kerjakan.
Bentuk umu dari if :
if (kondisi)
{
 Statement 1;
 Statement 2;
 ..........
}

Contoh Program :

# include <iostream>
# include <conio.h>
void main( )
{
 Int mobil;

 Cout<<”Berapa Mobil Anda :”;cin>>mobil;
 Clrscr( );
 Cout<<”Mobil Anda :”<<mobil<<endl;

 If (mobil >1)
 { cout<<”Orang Kaya….!!!”; }
}

2) Struktur Kondisi “if.....else.....”
Dalam struktur kondisi if.....else..... minimal terdapat dua pernyataan. Jika kondisi yang diperiksa bernilai benar atau terpenuhi maka pernyataan pertama yang dilaksanakan dan jika kondisi yang di periksa bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.

Bentuk umum dari if.....else..... :
if (kondisi)
{
 Statement 1;
}
else
{
 Statement 2;
}

Contoh Program :

#include <iostream.h>

int lbr,hrg,tot_hrg1,tot_hrg2,disc,byr,kmbl;

main()
{
 cout<<"========================\n";
 cout<<"FOTOCOPY IRWAN WARNA\n";
 cout<<"========================\n";
 cout<<"lembaran fotocopy : ";cin>>lbr;
 cout<<"Harga perlembarnya adalah : ";cin>>hrg;

 tot_hrg1=lbr*hrg;
 cout<<"Total harga sebelum discount : "<<tot_hrg1<<endl;

 if ( (tot_hrg1>=50000) && ( tot_hrg1<=100000) )
  disc = 10000;
  else if ( (tot_hrg1>=30000) && ( tot_hrg1<=49000) )
  disc = 5000;
  else if ( (tot_hrg1>=20000) && ( tot_hrg1<=29000) )
  disc = 3000;
  else disc = 1000;

 cout<<"Discount : "<<disc<<endl;

 tothrg2 = tot_hrg1 - disc;
 cout<<"Total harga setelah diskon : "<<tothrg2<<endl;
 cout<<"pembayaran : ";cin>>byr;

 kmbl = byr - tot_hrg2;
 cout<<"kembalian uangnya : "<<kmbl<<endl;

}

C. STATEMENT SWITCH
1) Struktur Kondisi “switch....case....default....”
Struktur kondisi switch....case....default digunakan untuk penyeleksian kondisi dengan kemungkinan terjadi cukup banyak. Struktur ini akan melaksanakan salah satu dari beberapa penyataan ‘case’ tergantung nilai kondisi yang ada di dalam switch. Selanjutnya proses diteruskan hingga ditemukan pernyataan ‘break’. Jika tidak ada nilai pada case yang sesuai dengan nilai kondisi, maka proses akan diteruskan kepada pernyataan yang ada di bawah ‘default’.
Bentuk umum “switch....case....default....”

Switch (variable)
{
Case 1 : pernyataan 1;
  Break;
Case 2 : pernyataan 2;
  Break;
………
………
Case n : pernyataan n:
  Break;
Default : pernyataan n;
}


 Contoh Program :

Include <iostream>

Void main ( )
{
Int menu;

Cout<<”Daftar Menu :”<<endl;
Cout<<”1. Masakan Padang”<<endl;
Cout<<”2. Masakan Sunda”<<endl;
Cout<<”3. Masakan Palembang”<<endl;
Cout<<”4. Masakan Riau”<<endl;
Cout<<”Pilih Menu Yang Anda Sukai :”;cin>>menu;

Switch (menu)
{
 Case 1 : cout<<”Masakan Padang…”;
  Break;
 Case 2 : cout<<”Masakan Sunda…”;
  Break;
 Case 3 ; cout<<”Masakan Palembang…”;
  Break;
Case 4 : cout<<”Masakan Riau…”;
Break;
  Default : cout<<”Menu Yang Anda Pilih Tidak Tersedia…”;
  }
}

D. STATEMENT FOR
1) Perulangan “for...”
Pernyataan “for...” digunakan untuk menghasilkan pengulangan(looping) beberapa kali tanpa penggunaan kondisi apapun. Pada umumnya looping yang dilakukan oleh for telah diketahui batas awal, syarat looping dan perubahannya. Selama kondisi terpenuhi, maka pernyataan akan terus di eksekusi.
Bentuk umum “for...” :

for (inisialisasi ; kondisi ; perubahan)
{
 ..........
}

Contoh program :

# include <iostream>

Void main ( )
{
 Int angka;

 Cout<<”Setelah hitungan ketiga maka roket akan terbang”<<endl;

For (angka=1; angka<=3; angka++)
{
 Cout<<” “<<angka<<endl;
}
 Cout<<”Roket Meluncur…!!”;
  }

E. STATEMENT WHILE
1) Perulangan “while...”
Yaitu perulangan yang melakukan pengecekan kondisi di awal blok struktur, perulangan ini hanya akan dilakukkan jika kondisi yang di definisikan di dalamnya terpenuhi (bernilai benar) dan jika kondisi yang di definisikan tidak terpenuhi (bernilai salah) maka statement-statement yang terdapat di dalam blok perulanganpun tidak akan pernah dieksekusi oleh program.
Pernyataan “while” merupakan salah satu pernyataan yang berguna untuk memproses suatu pernyataan atau beberapa kali. Pernyataan while memungkinkan statemen-statement yang ada didalamnya tidak dilakukan sama sekali.

Bentuk umum “while” :
while (kondisi)
{
 ..........
}

Contoh program :

# include <iostream>
# include <conio.h>
Void main ( )
{
 Int data, jumlah, cacah;
 Jumlah = 0;
 Data = 0;
 Cacah = 0;

 While (data != -1)
 {
  Cout<<”Masukkan Data Angka :”;cin>>data;
  jumlah += data;
  cacah++;
 }
  Cout<<”Jumlah Data Adalah :”<<jumlah<<endl;
  Cout<<”Rata-rata :”<<jumlah / cacah;
}

2) Perulangan “do....while....”
Pernyataan “do....while....” mirip seperti pernyataan “while...”, hanya saja pada do....while.... pernyataan yang terdapat di dalamnya minimal akan sekali dieksekusi. Struktur ini berbeda dengan struktur while yang melakukan pengecekan kondisi di awal blok perulangan, pada struktur do-while kondisi justru ditempatkan di bagian akhir. Biasanya struktur ini melakukkan perulangan terlebih dahulu dan pengujiannya dilakukan di belakang.
Bentuk umum ”do....while....” :
do
{
 ..........
} while (kondisi);

Contoh programnya :

# include <iostream>

Void main ( )
{
 Int i;
i=1;

do
{ Cout<<”Irwansyah Pendi”<<endl;
  i++;
}
While ( i < 9 );
}

F. STATEMENT FUNCTION
1) Pengantar Function
Sebuah function berisi sejumlah pernyataan yang dikemas dalam sebuah nama. Nama ini selanjutnya dapat dipanggil beberapa kali di beberapa tempat dalam program.

Tujuan :
a) Memudahkan dalam mengembangkan program. Program dibagi menjadi beberapa subprogram kecil, hal ini menjadi kunci dalam pembuatan program terstruktur.
b) Menghemat ukuran program, karena bebrapa perintah yang sama dan dijalankan beberapa kali dalam program dapat dijadikan satu kali saja dalam suatu function, kemudian function tersebut dapat dipanggil berulang kali.

Contoh Function 1:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
Void garis ( ) // prototype function

Void main ( ) // main function
{
 Clrscr ( );
 Garis ( ); // panggil function
 Cout <<”NIM NAMA MAHASISWA”<<endl;
 Garis ( ); // panggil function
 Cout <<”M0197001 ANI SYAFITRI”<<endl;
 Cout <<”M0197002 RISWAN”<<endl;
 Garis ( ); // panggil function
}
Void garis ( ) // detail function
{
 int i;
For ( i=0; i<=40; i++)
{
  Cout <<”-“;
}
Cout<<endl;

}

Seperti halnya dalam pascal, suatu function dapat mengembalikan (return) suati niai (value) yang terkandung tipe datanya. Tipe data value yang dikembalikan inilah yang dimaksud dengan returned_value_data_type. Sedangkan argument merupakan parameter-parameter yang akan diolah dalam function tersebut. Argument boleh ada boleh tidak, sesuai kebutuhan. Apabila parameter argumennya lebih dari satu, cara penulisannya :

Tipe_data param1, tipe_data param2,…

Contoh penulisan prototype function :
- Double kuadrat (int x);
- Float luas_segitiga (float alas,float tinggi);
- Int jumlah_bil (int x, int y, int z);

Apabila suatu function tidak mengembalikan nilai, maka returned_value_data_typenya diisi void.

G. VARIABEL GLOBAL DAN LOKAL
1) Lokal

Contoh program :
# include <iostream>
#include <conio.h>

Void cetak ( );

Void main ( )
{
 int a;
a=10;
cout <<”Nilai a =”<< a <<endl;
cetak ( );
}

Void cetak ( )
{
 a++;
Cout <<”Nilai a =”<< a <<endl;
}
Ketika function diatas decompile, akan terdapat error yaitu a dalam function cetak ( ) undefined. Artinya bahwa variable a tidak dikenal dalam cetak ( ). Variable a hanya dikenal dalam program utama / function main ( ) saja. Maka dalam hal ini variable a adisebut local (hanya dikenal dalam function yang di dalamnya didefinisikan a tersebut).

2) Global

Contoh program:
#include <iostream.h>
#include <conio.h>

int a;

Void cetak ( );
Void main ( )
{
 a = 10;
 cout <<”Nilai a =”<< a <<endl;
cetak ( );
}

Void cetak ( )
{
a++;
Cout <<”Nilai a = “<< a <<endl;
}

Apabila program tersebut diatas dijalankan, maka akan tampil :
Nilai a = 10
Nilai a = 11

Pada program diatas, variable a disebut variable global karena variable tersebut dapat dikenal di setiap function yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar